Untuk
memperbaiki hard disk yang rusak atau mungkin rusak sampai tidak bisa di
format, Langkah-langkah yang harus di perhatikan adalah mengenal terlebih
dahulu jenis-jenis kerusakan hard disk, supaya solusi perbaikan pada hard disk
yang rusak bisa dengan cara yang tepat, apalagi pada hard disk yang telah
mutlak tidak bisa di format, pasti akan membutuhkan analisa dan cara perbaikan
dengan perlakuan yang khusus.
Jenis Kerusakan Hard disk secara
umum dibedakan menjadi 2 :
1. Kerusakan
Hardware
2. Kerusakan
Software
Kerusakan
karena hardware biasanya indikasinya adalah mati toal, motherboard hard disk
mati dan terbakar, platter hard disk tergores, spindel hard disk macet, dan
lainnya. Jenis kerusakan hardware adalah kerusakan pada hard disk yang
disebabkan karena faktor fisik dan biasanya bersifat permanen jika perangkat
keras / hardware / spare part penggantinya tidak bisa ditemukan karena memang
keterbatasan spare-part hardware. Indikator kerusakan ini biasanya :
HDD
mengeluarkan bunyi yang aneh dan tidak beraturan. Dalam posisi ini hdd tidak
terbaca dan terdeteksi.
Led HDD
menyala terus menerus saat booting dan tidak blinking sebagai tanda aktivitas
pembacaan data hdd, biasanya loading akan lama sekali.
HDD
Lebih cepat panas, dan biasanya meyebabkan PC gampang sekali Hang.
PC
Sering blue screen, dengan mengeluarkan pesan yang intinya berhubungan dengan
"Dumping cache, memori. bad cluster", tapi kalau direstart bisa
normal lagi, dan bisa kambuh lagi dan berulang-ulang seperti itu, ini indikasi
kerusakan hardware, jangan merepair OS karena anda hanya akan kehilangan banyak
waktu saja.
HDD bisa
diformat 100% tetapi pada saat digunakan macet-macet, dan sering blue screen,
ini berarti buffer HDD yang rusak.
Kerusakan
HDD karena software adalah jenis kerusakan hard disk yang disebabkan oleh
faktor non fisik, indikasi kerusakan hard disk karena faktor non fisik antara
lain : Bad Shadow, Bad Cluster, Bad Marking, Virus, Boot loader, firmware, hard
disk tidak terdeteksi bios, seri dan type hard disk kacau, kapasitas hard disk
terdeteksi lebih kecil dari asliny dan lainnya. Indikator kerusakannya :
HDD
sangat lama loading meskipun LED blinking menandakan ada aktifitas pembacaan,
tapi blinking berulang-ulang, tanda ada bad sector, karena spindle terjebak
membaca data yang rusak pada sector yg rusak berulang-ulang. indikasi ini juga
biasanya kelihatan pas setup OS baru beberapa tahap sudah tidak terdeteksi
sampai blue screen.
HDD
Susah di format, meskipun kapasitas dan tipenya bisa terdeteksi dengan baik di
bios pc.
HDD
mengeluarkan kode FW yang aneh-aneh pada saat PC/Kompi/Laptop startup pertama
kali, biasanya kode FW dan SN berubah-rubah, Ini terjadi jika HDD sudah
benar-benar tidak bisa boot dan self check (Namun ini jarang terjadi
(minoritas), jika hdd digunakan dengan standard saja), contoh : mengeluarkan
kode hdd : Ares, Calipso, Athena, Cyclops, ESP, DSP, Minerva, Apollo, Artemis,
Hermes, Mercury, Venus, Hesphaestus, Dionysus, Areois, Areia, Aphrodite. Namun
diantara indikator tersebut yang paling lazim adalah kode hieroglyph seperti
Ares, Athena, Calipso, dan kombinasi ASCII. Tapi tidak semua type jenis hardisk
memiliki kode blok error yang sama, berbeda-beda satu dengan yang lainnya,
tergantung karakteristiknya terutama pada tipe, seri, dan jenis FW (Firmware)
yang tertanam/bersemayam didalamnya.
Kode
error yang keluar biasanya disebabkan karena HDD terlalu panas pada bagian
chipsetnya sehingga mengganggu konduktifitas data antara IDE/Sata ke Bridge
Motherboard, sehingga type yang sesungguhnya tidak bisa diterjemahkan bios
motherboard. Untuk mengatasi ini jika HDD anda besar dan memuat data atau
file-file penting dan membutuhkan recovery biasanya dibutuhkan repair FW pada
board HDD. WARNING! Untuk repair ini tidak direkomendasikan untuk coba-coba,
jika anda ingin repair dan recover berusahalan untuk mendapatkan pengawasan dan
didampingi Rekan/Teman/CS/Relasi anda yang benar-benar paham prosedur dan konstruksinya
secara teknis, Karena tidak Bisa untuk Coba-coba.
Jika
anda SCANDISK dengan posisi full scan, biasanya ada tanda BAD yang biasanya
menyebar. Namun berurutan antar blok.
Pada
saat mengcopy file atau aktifitas yang berhubungan dengan baca tulis data/file,
biasanya akan mengeluarkan pesan "Error reading file" meskipun anda
yakin bahwa antara sumber (source) dengan target tempat penyimpanan masih bagus
secara fisik, ini indikator cache hdd yg trouble atau konduktifitas transfer
data melalui kabel IDE/Sata terganggu.
Dan
biasanya HDD yang kena bad shadow (Marking) juga bisa dikarenakan terkena
dampak melakukan defrag yang terlalu sering sehingga proses kerja platter dan
keping magnetic hdd lebih cepat panas dan berinduksi tinggi. Karena defrag
memang bermanfaat positif tetapi juga ada negatifnya jika dilakukan dengan
berlebihan.
Dan
lainnya, masih banyak lagi, Namun intinya identik dengan trouble-trouble yang
disebutkan diatas.
Jenis
PARTISI dan Format File System Di Linux dan Windows sistem Operasi Windows
sampai saat ini mempunyai tiga file system :
1. FAT 16 (File Allocation Table
16)
sebenarnya
sebelum FAT16, telebih dahulu sistem file di MS-DOS FAT12, tapi karena banyak
kekurangan makanya muncul FAT16, FAT16 sendiri sudah dikenalkan oleh MS-DOS pada
tahun 1981. Awalnya, sistem ini didesain umtuk mengatur file fi floppy disk,
dan sudah mengalami beberapa kali perubahan, sehingga digunakan untuk mengatur
file harddisk. Keuntungan FAT16 adalah kompatibel hampir di semua sistem
operasi, baik Windows 95/98/ME, OS/2, Linux dan bahkan Unix. Namun dibalik itu
semua masalah paling besar dari FAT16 adalah mempunyai kapasitas tetap jumlah
cluster dalam partisi, jadi semakin besar harddisk, maka ukuran cluster akan
semakin besar. selain itu kekurangan FAT16 salah satunya tidak mendukung
kompresi, enkripsi dan kontrol akses dalam partisi
2. FAT 32 (File Allocation Table
32)
FAT32
mulai di kenal pada sistim Windows 95 SP2, dan merupakan pengembangan lebih
dari FAT16. FAT32 menawarkan kemampuan menampung jumlat cluster yang lebih
besar dalam partisi. Selain itu juga mengembangkan kemampuan harddisk menjadi
lebih baik dibanding FAT16. Namun FAT32 memiliki kelemahan yang tidak di miliki
FAT16 yaitu terbatasnya Operating System yang bisa mengenal FAT32. Tidak
seperti FAT16 yang bisa di kenal oleh hampir semua system operasi, namun itu
bukan masalah apabila anda menjalankan FAT32 di Windows XP karena Windows XP
tidak peduli file sistim apa yang di gunakan pada partisi.
3. NTFS (New Technology File
System)
NTFS di
kenalkan pertama pada Windows NT dan merupakan file system yang benar benar
berbeda di banding teknologi FAT. NTFS menawarkan security yang jauh lebih baik
, kompresi file , cluster dan bahkan support enkripsi data. NTFS merupakan file
system standar untuk Windows Xp dan apabila anda melakukan upgrade Windows
biasa anda akan di tanyakan apakah ingin mengupgrade ke NTFS atau tetap
menggunakan FAT. Namun jika anda sudah melakukan upgrade pada Windows Xp dan
tidak melakukan perubahan NTFS itu bukan masalah karena anda bisa
mengkonversinya ke NTFS kapanpun. Namun ingat bahwa apabila anda sudah
menggunakan NTFS akan muncul masalah jika ingin downgrade ke FAT tanpa
kehilangan data. Pada Umumnya NTFS tidak kompatibel dengan Operating System
lain yang terinstall di komputer yang sama (Double OS) bahkan juga tidak
terdetek apabila anda melakukan StartUp Boot menggunakan floopy. Untuk itu
sangat disarankan kepada anda untuk menyediakan partisi yang kecil saja yang
menggunakan file system FAT di awal partisi. Partisi ini dapat anda gunakan
untuk menyimpan Recovery Tool apabila mendapat masalah, sehingga pc lebih
recoverable.
Sedangkan
jenis partisi Linux mempunyai beberapa file system:
1. Ext 2 (2rd Extented)
EXT2
adalah file sistem yang ampuh di linux. EXT2 juga merupakan salah satu file
sistem yang paling ampuh dan menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada
EXT2 file sistem, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai
panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi diantara EXT2 file sistem,
besar blok tersebut ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah
mk2fs. Jika besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes
akan memakai 2 blok. Ini berarti kita membuang setengah blok per file. EXT2
mendefinisikan topologi file sistem dengan memberikan arti bahwa setiap file
pada sistem diasosiasiakan dengan struktur data inode. Sebuah inode menunjukkan
blok mana dalam suatu file tentang hak akses setiap file, waktu modifikasi
file, dan tipe file. Setiap file dalam EXT2 file sistem terdiri dari inode
tunggal dan setiap inode mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode-inode
file sistem disimpan dalam tabel inode. Direktori dalam EXT2 file sistem adalah
file khusus yang mengandung pointer ke inode masing-masing isi direktori
tersebut.
2. Ext 3 (3rd Extended)
EXT3
adalah peningkatan dari EXT2 file sistem. Peningkatan ini memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya: Setelah kegagalan sumber daya, unclean shutdown, atau
kerusakan sistem, EXT2 file sistem harus melalui proses pengecekan dengan
program e2fsck. Proses ini dapat membuang waktu sehingga proses booting menjadi
sangat lama, khususnya untuk disk besar yang mengandung banyak sekali data.
Dalam proses ini, semua data tidak dapat diakses. Jurnal yang disediakan oleh
EXT3 menyebabkan tidak perlu lagi dilakukan pengecekan data setelah kegagalan
sistem. EXT3 hanya dicek bila ada kerusakan hardware seperti kerusakan hard
disk, tetapi kejadian ini sangat jarang. Waktu yang diperlukan EXT3 file sistem
setelah terjadi unclean shutdown tidak tergantung dari ukuran file sistem atau
banyaknya file, tetapi tergantung dari besarnya jurnal yang digunakan untuk
menjaga konsistensi. Besar jurnal default memerlukan waktu kira-kira sedetik untuk
pulih, tergantung kecepatan hardware. Integritas data EXT3 menjamin adanya
integritas data setelah terjadi kerusakan atau unclean shutdown. EXT3
memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data. Kecepatan Daripada
menulis data lebih dari sekali, EXT3 mempunyai throughput yang lebih besar
daripada EXT2 karena EXT3 memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita bisa
memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data
tidak terjamin. Mudah dilakukan migrasi kita dapat berpindah dari EXT2 ke
sistem EXT3 tanpa melakukan format ulang.
3. Ext 4 (4rd Extended)
Ext4
dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila
distro anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas
nya otomatis system anda sudah support ext4 (dengan catatan sudah di include
kedalam kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan versi 1.41.5
atau lebih.Apabila anda masih menggunakan fs ext3 dapat mengkonversi ke ext4
dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit. Keuntungan yang bisa didapat
dengan mengupgrade filesystem ke ext4 dibanding ext3 adalah mempunyai
pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB = 1,048,576 TB
ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB untuk maksimum file size nya,Fast
fsck,Journal checksumming, Defragmentation support.
sumber :
http://mcscv.com/produk_detail.php?page-id=Ciri-Khas-Kerusakan-Hardisk-Laptop-NoteBook-Serta-Mengatasinya&rdmt=80655&id=defadm&pid=memperbaiki-harddisk-rusak-tidak-bisa-diformat
0 komentar:
Posting Komentar